TERAPI
MUSIK PADA DIMENSIA ALZHEIMER
A. DEFINISI
Menurut Pusat Riset Terapi Musik dan
Gelombang Otak (2011), Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik
dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni,
timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik
yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental.
Terapi musik adalah penggunaan musik
untuk meningkatkan emosi seseorang, fisik, kesehatan psikologis dan spiritual.
Musik adalah sinonim dari kemerdekaan, keseimbangan, integrasi, variasi dan
adaptasi. Menjaga fitur unik dari musik dalam pikiran, digunakan oleh terapis
untuk membantu masyarakat dalam mencapai fitur tersebut dalam kehidupan mereka,
sehingga harmoni dan keseimbangan dapat dicapai dalam emosional mereka, fisik,
mental dan spiritual diri.
Alzheimer adalah
penyakit yang biasanya menjangkiti para lansia dan ditandai dengan kesulitan
berbicara, berjalan, dan demensia. Dengan kemunduran segala fungsi tubuh dan
berkurangnya interaksi sosial, para penderita Alzheimer dapat mengalami
penurunan kualitas hidup. Musik terbukti memperbaiki fisiologi tubuh mereka
yang ditandai cukupnya partisipasi, senyuman, kontak mata, dan umpan balik
verbal untuk menyatakan perasaan.
Orang dengan
demensia menderita aphasia dan amnesia. komunikasi verbal menjadi sangat sulit
dan membingungkan. Ketika seseorang kehilangan memori, dia tidak tahu identitas
sendiri dan realitas di sekelilingnya menjadi aneh. Bernyanyi bersama adalah
cara berkomunikasi. Bernyanyi merupakan sumber stimulasi dan interaksi dan
mengurangi agitasi dan mendapatkan orang yang terlibat dalam suatu kegiatan dan
keterlibatan dengan manusia lain. Terapi musik ini sendiri, dapat membuat orang
menghilangkan stres, rasa cemas, mengurangi rasa sakit,
atau memperbaiki suasana hati serta dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang
yang sedang menderita suatu penyakit.
B.
JENIS TERAPI MUSIK
Dalam dunia
penyembuhan dengan musik, dikenal 2 macam terapi musik, yaitu:
1.
Terapi Musik Aktif.
Dalam terapi musik aktif pasien
diajak bernyanyi, belajar main menggunakan alat musik, menirukan nada-nada,
bahkan membuat lagu singkat. Dengan kata lain pasien berinteraksi aktif dengan
dunia musik. Untuk melakukan Terapi Musik katif tentu saja dibutuhkan bimbingan
seorang pakar terapi musik yang kompeten.
2.
Terapi Musik Pasif.
Inilah terapi musik yang murah,
mudah dan efektif. Pasien tinggal mendengarkan dan menghayati suatu alunan
musik tertentu yang disesuaikan dengan masalahnya. Hal terpenting dalam Terapi
Musik Pasif adalah pemilihan jenis musik harus tepat dengan kebutuhan pasien.
C.
MANFAAT MUSIK KLASIK PADA OTAK
Beberapa
penelitian telah dilakukan dalam membuktikan manfaat musik klasik bagi
kesehatan, terutama untuk kecerdaan otak. Memang dalam hidup ini kita tak kan
pernah lepas dari yang namanya musik. dimanapun kita berada kita akan selalu
bersentuhan dengan musik. namun pilihan kita terhadap musik juga dapat
berpengaruh pada kesehatan kita.
Pada
tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Dr. Alfred
Tomatis yang psikolog, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari
beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia
diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk
Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Mnyehatkan Tubuh.Banyak fakta
menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang
menarik antara musik dan kecerdasan manusia.
Kebingungan dapat dikurangi dengan
menyederhanakan dekorasi rumah, menghapus kekacauan, menjaga benda asing di
dekatnya, dan mengikuti rutinitas diprediksi sepanjang hari. Kalender dan jam juga
dapat membantu pasien mengorientasikan diri mereka sendiri. kegiatan di waktu
luang Normal selama mereka aman dan tidak menyebabkan frustrasi seperti
kerajinan, permainan, musik dan olahraga, dan lain intelektual merangsang kegiatan dapat memperlambat penurunan fungsi
kognitif pada beberapa orang. Beberapa studi juga telah menunjukkan bahwa
orang-orang yang terlibat dalam kegiatan merangsang intelektual, seperti
interaksi sosial, catur, teka-teki silang, dan memainkan alat musik, secara
signifikan lebih rendah resiko mereka terserang penyakit Alzheimer dan bentuk
lain dari Dimensia (Indra, 2010).
Metode musik merupakan
salah satu cara untuk membantu mengatasi stres. Secara keseluruhan musik dapat
berpengaruh secara fisik maupun psikologis. Secara psikologis, musik dapat
membuat seseorang menjadi lebih rileks, mengurangi stres, menimbulkan rasa aman
dan sejahtera, melepaskan rasa gembira dan sedih, dan membantu serta melepaskan
rasa sakit (Djohan, 2006).
Terapi musik yang dilakukan di College of Notre Dame, Belmont,
California menggunakan stimulus suara (bunyi, musik) untuk mengetahui dampak
suara terhadap kondisi stres dan rileks yang dialami seseorang, sekarang sudah
mendunia (Satiadarma, 2002). Terapi musik merupakan teknik yang sangat mudah
dilakukan dan terjangkau, tetapi efeknya menunjukkan betapa besar dan musik
dalam mempengaruhi ketegangan atau kondisi rileks pada diri seseorang, karena
dapat merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis morfin
alami tubuh dan juga metanonin sehingga kita bisa merasa lebih relaks pada
tubuh seseorang yang mengalami stres (Mucci, 2002).
Menurut Pusat
Riset Terapi Musik dan Gelombang Otak (2011), Manfaat terapi musik yaitu:
1.
Relaksasi,
Mengistirahatkan Tubuh dan Pikiran
Manfaat yang pasti dirasakan setelah melakukan
terapi musik adalah perasaan rileks, tubuh lebih bertenaga dan pikiran lebih
fresh. Terapi musik memberikan kesempatan bagi tubuh dan pikiran untuk
mengalami relaksasi yang sempurna. Dalam kondisi relaksasi (istirahat) yang
sempurna itu, seluruh sel dalam tubuh akan mengalami re-produksi, penyembuhan
alami berlangsung, produksi hormon tubuh diseimbangkan dan pikiran mengalami
penyegaran.
2.
Meningkatkan
Kecerdasan
Sebuah efek terapi musik yang bisa meningkatkan
intelegensia seseorang disebut Efek Mozart. Hal ini telah diteliti secara
ilmiah oleh Frances Rauscher et al dari Universitas California. Penelitian lain
juga membuktikan bahwa masa dalam kandungan dan bayi adalah waktu yang paling
tepat untuk menstimulasi otak anak agar menjadi cerdas. Hal ini karena otak
anak sedang dalam masa pembentukan, sehingga sangat baik apabila mendapatkan
rangsangan yang positif. Ketika seorang ibu yang sedang hamil sering
mendengarkan terapi musik, janin di dalam kandungannya juga ikut mendengarkan.
Otak janin pun akan terstimulasi untuk belajar sejak dalam kandungan. Hal ini
dimaksudkan agar kelak si bayi akan memiliki tingkat intelegensia yang lebih
tinggi dibandingkan dengan anak yang dibesarkan tanpa diperkenalkan pada musik.
3.
Meningkatkan
Motivasi
Motivasi adalah hal yang hanya bisa dilahirkan
dengan perasaan dan mood tertentu. Apabila ada motivasi, semangat pun akan
muncul dan segala kegiatan bisa dilakukan. Begitu juga sebaliknya, jika
motivasi terbelenggu, maka semangat pun menjadi luruh, lemas, tak ada tenaga
untuk beraktivitas. Dari hasil penelitian, ternyata jenis musik tertentu bisa
meningkatkan motivasi, semangat dan meningkatkan level energi seseorang.
4.
Pengembangan
Diri
Musik ternyata sangat berpengaruh terhadap
pengembangan diri seseorang. Hati-hati, karena musik yang Anda dengarkan
menentukan kualitas pribadi Anda. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa orang
yang punya masalah perasaan, biasanya cenderung mendengarkan musik yang sesuai
dengan perasaannya. Misalnya orang yang putus cinta, mendengarkan musik atau
lagu bertema putus cinta atau sakit hati. Dan hasilnya adalah masalahnya
menjadi semakin parah. Dengan mengubah jenis musik yang didengarkan menjadi
musik yang memotivasi, dalam beberapa hari masalah perasaan bisa hilang dengan
sendirinya atau berkurang sangat banyak. Dan jika Anda mau, Anda bisa mempunyai
kepribadian yang Anda inginkan dengan cara mendengarkan jenis musik yang tepat.
5.
Meningkatkan
Kemampuan Mengingat
Terapi musik bisa meningkatkan daya ingat dan
mencegah kepikunan. Hal ini bisa terjadi karena bagian otak yang memproses
musik terletak berdekatan dengan memori. Sehingga ketika seseorang melatih otak
dengan terapi musik, maka secara otomatis memorinya juga ikut terlatih. Atas
dasar inilah terapi musik banyak digunakan di sekolah-sekolah modern di Amerika
dan Eropa untuk meningkatkan prestasi akademik siswa. Sedangkan di pusat
rehabilitasi, terapi musik banyak digunakan untuk menangani masalah kepikunan
dan kehilangan ingatan.
6.
Kesehatan
Jiwa
Seorang ilmuwan Arab, Abu Nasr al-Farabi
(873-950M) dalam bukunya ''Great Book About Music'', mengatakan bahwa musik
membuat rasa tenang, sebagai pendidikan moral, mengendalikan emosi,
pengembangan spiritual, menyembuhkan gangguan psikologis. Pernyataannya itu
tentu saja berdasarkan pengalamannya dalam menggunakan musik sebagai terapi.
Sekarang di zaman modern, terapi musik banyak digunakan oleh psikolog maupun
psikiater untuk mengatasi berbagai macam gangguan kejiwaan, gangguan mental
atau gangguan psikologis.
7.
Mengurangi
Rasa Sakit
Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu
bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut
jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Menurut
penelitian, kedua sistem tersebut bereaksi sensitif terhadap musik. Ketika kita
merasa sakit, kita menjadi takut, frustasi dan marah yang membuat kita
menegangkan otot-otot tubuh, hasilnya rasa sakit menjadi semakin parah.
Mendengarkan musik secara teratur membantu tubuh relaks secara fisik dan
mental, sehingga membantu menyembuhkan dan mencegah rasa sakit. Dalam proses
persalinan, terapi musik berfungsi mengatasi kecemasan dan mengurangi rasa
sakit. Sedangkan bagi para penderita nyeri kronis akibat suatu penyakit, terapi
musik terbukti membantu mengatasi rasa sakit.
8.
Menyeimbangkan
Tubuh
Menurut penelitian para ahli, stimulasi musik
membantu menyeimbangkan organ keseimbangan yang terdapat di telinga dan otak.
Jika organ keseimbangan sehat, maka kerja organ tubuh lainnya juga menjadi
lebih seimbang dan lebih sehat.
9.
Meningkatkan
Kekebalan Tubuh
Dr John Diamond dan Dr David Nobel, telah
melakukan riset mengenai efek dari musik terhadap tubuh manusia dimana mereka
menyimpulkan bahwa: Apabila jenis musik yang kita dengar sesuai dan dapat
diterima oleh tubuh manusia, maka tubuh akan bereaksi dengan mengeluarkan
sejenis hormon (serotonin ) yang dapat menimbulkan rasa Nikmat dan senang
sehingga tubuh akan menjadi lebih kuat (dengan meningkatnya sistem kekebalan
tubuh) dan membuat kita menjadi lebih sehat.
10.
Meningkatkan
Olahraga
Mendengarkan musik selama olahraga dapat
memberikan olahraga yang lebih baik dalam beberapa cara, di antaranya
meningkatkan daya tahan, meningkatkan mood dan mengalihkan Anda dari setiap
pengalaman yang tidak nyaman selama olahraga.
Hasil riset menunjukkan bahwa terapi musik
sangat efektif dalam meredakan kegelisahan dan stress, mendorong perasaan
rileks, meredakan depresi dan mengatasi insomnia. Terapi musik membantu banyak
orang yang memiliki masalah emosional, membuat perubahan positif, menciptakan
suasana hati yang damai, membantu memecahkan masalah dan memperbaiki konflik
internal.
Ternyata penyembuhan terapi musik tidak
hanya terbatas pada kesehatan mental atau untuk masalah psikologis saja. Telah
dilakukan studi terhadap pasien-pasien penderita luka bakar, penyakit jantung,
hipertensi, stroke, nyeri kronis, alergi, maag, kanker dan penyakit lainnya,
terapi musik juga bisa digunakan untuk membantu proses penyembuhan.
Terapi musik dapat mengurangi kebutuhan
pengobatan selama kelahiran dan melengkapi fungsi mati rasa dalam operasi dan
perawatan gigi, terutama jika yang dirawat anak-anak serta pasien yang
menjalani prosedur pembedahan. Musik juga berguna untuk mengatasi trauma pada
bayi yang lahir premature. Disamping situasi akut ini, terapi musik juga
membantu menghilangkan rasa sakit.
Terapi musik dapat juga memperbaiki
kualitas bagi pasien yang mengalami sakit berkepanjangan dan menambah kesehatan
orang-orang jompo, termasuk untuk penderita alzheimer. Musik juga telah
digunakan untuk melengkapi perawatan. Selain itu, terapi musik juga berguna
untuk mendukung keharmonisan keluarga dan memotivasi kinerja karyawan.
Beberapa
manfaat penting bagi orangtua dengan adanya terapi musik untuk orangtua, yakni
:
§
Musik efekfif untuk mengasah dan mengembangkan
kemampuan musik mereka dan untuk memenuhi kebutuhan rohani. Sehingga
meningkatkan perasaan yang nyaman.
§
Usia tua sering terkait dengan stres, dampaknya
seperti hipertensi. Terapi ini membantu untuk mengurangi stres, bisa bersantai
dan membangun keterampilan sosial.
§
Terapi musik manjur untuk pengurangi komplikasi
jantung dan tekanan psikologis.
§
Kepikunan sering merupakan masalah besar orang tua
yang membawa mereka kurang fokus. Oleh karena itu terapi musik dapat membantu
dalam meningkatkan fokus dan keselarasan perasaan dan impuls. Selain itu juga
membantu dalam meningkatkan konsentrasi mereka.
§
Terapi musik dapat membantu mengaktifkan sel-sel otak
secara efektif. Hal ini juga membantu dalam meremajakan sel-sel memori, efektif
memerangi kondisi seperti demensia.
§
Terapi musik mampu memperbaiki fungsi kekebalan tubuh
§
Semakin tua, maka seseorang cenderung mengalami
berbagai macam rasa sakit. Terapi musik membantu dalam mengurangi rasa sakit
dan mempercepat siklus pemulihan pada individu tertentu.
Orang tua/ Lansia dapat
berpartisipasi dalam terapi melalui cara berikut:
§
Mereka dapat meminta untuk sebuah lagu favorit
§
Mendengarkan musik
§
Berpartisipasi dalam menyanyi
§
Memainkan alat
§
Tari musik
§
Menulis lagu
§
Lakukan dalam sebuah band
§
Diskusikan perasaan dengan ahli terapi
D. FISIOLOGI
TERAPI MUSIK
Pemahaman
tentang aspek biologis suara berawal dengan pengertian bahwa perubahan getaran
udara sebenarnya adalah musik. Jauh sebelum pembentukan ontogenetik dan
filogenetik suara musik, fenomena akustik yang ditemukan sudah merupakan
nilai-nilai terapi musik. Fenomena akustik ini membuat orang dapat menghargai
dan menemukan kembali suara eksternal serta menerjemahkan suara tersebut ke
dalam bahasa musik.
Akustik,
suara, vibrasi, dan fenomena motorik sudah ditemukan sejak ovum dibuahi oleh
sperma untuk membentuk manusia baru. Pada saat itu terdapat berbagai proses
yang melingkupi telur dalam kandungan, berproduksi dengan gerakan dinamis,
mempunyai vibrasi, dan memiliki suara tersendiri. Misalnya, bunyi yang
dihasilkan oleh dinding rahim, denyut jantung, aliran darah, bisikan suara ibu,
suara dan desah napas, mekanisme gerakan dan gesekan tubuh bagian dalam,
gerakan otot, proses kimiawi dan enzim, serta banyak lainnya. Semua ini dapat
dikelompokkan sebagai sebuah kesempurnaan suara.
Gambar 1. Ilustrasi: Musik yang diterima oleh telinga
disalurkan ke otak sebagai data digital sehingga otak merespon sesuai dengan
"isi data digital" tersebut.
Gambar 2. Ilustrasi: Bahwa otak adalah pengendali dan
mempengaruhi kinerja seluruh organ di tubuh Anda. Artinya, ketika otak
distimulasi, organ-organ di tubuh Anda juga ikut terpengaruh.
Beberapa
pendekatan dalam terapi musik meyakini bahwa tubuh kita adalah sumber suara dan
bahwa organ-organ tubuh sekaligus dapat dianalogikan sebagai seperangkat alat
musik. Tubuh manusia sebenarnya sarat dengan bunyi. Proses biologis yang
dilakukan oleh organ-organ tubuh misalnya lambung atau jantung menghasilkan
berbagai macam suara. Dokter dapat mendengarkan suara-suara tersebut dengan
menggunakan stetoskop. Tanpa alat bantu kita tidak dapat mendengar suara-suara
tadi, karena suara-suara yang terlalu tidak beraturan diredam oleh
tulang-tulang rawan di telinga bagian dalam.
Di sisi lain, jika setiap organ tubuh
berfungsi dengan baik sebagaimana seperangkat alat musik menghasilkan bunyi
yang indah, maka seharusnya yang dihasilkan adalah musik yang indah. Artinya
tubuh kita sehat. Karena itu terapi musik dimaksudkan untuk menyelaraskan
kembali kinerja organ tubuh yang sedang terganggu, agar dapat berfungsi normal
kembali.
Sejak lebih dari seabad lalu, penelitian
yang dilakukan sejumlah dokter, khususnya para pakar di bidang Fisiologi
menunjukkan keterkaitan antara aspek-aspek Biologi dan musik. Bersama
Hector Berlioz (seorang komponis Perancis), M. Getry melakukan observasi
mengenai kinerja musik pada nadi dan sirkulasi darah. Dilaporkan bahwa dengan
memainkan alat perkusi genderang, akan melipatgandakan cardiac output.
Dua
orang pakar Fisiologi dari Perancis, La Salpeètière dan Féré mengukur pengaruh
musik terhadap kapasitas kerja fisik manusia. Penemuan pertama menunjukkan
bahwa irama merupakan stimuli terkuat terhadap kinerja fisik, sementara dari
penemuan kedua ditemukan bahwa efek stimuli musik dipengaruhi oleh kebebasan
irama dan intensitas nada-nada musikal yang dimainkan. Nada-nada tinggi
terbukti menghasilkan efek yang lebih besar daripada nada-nada rendah.
Di
pusat rehabilitasi di Amerika, para pasien stroke disuruh berbaris sambil
mendengarkan musik berirama march lewat walkman. Ternyata, jenis musik ini
mampu menstimulasi otak. Tujuan perawatan ini agar si pasien terbiasa dengan
irama dan kebutuhan telinga dalam bisa terpenuhi. Dengan ini, lama kelamaan
mereka dapat bergerak normal lagi walau tanpa musik. Hasil penyelidikan
menunjukkan, kemampuan koordinasi motorik otak yang terlatih tadi lama kelamaan
akan menunjukkan perbaikan.
Concetta
Tomaino, direktur program terapi musik pada rumah sakit Beth Abraham di New
York, bercerita tentang seorang pasien penderita Parkinson hebat, yang masih
bisa duduk berjam-jam di depan piano untuk memainkan lagu-lagu dari komponis
favoritnya (Chopin). Seolah-olah pasien ini lupa akan penyakitnya. Rupanya,
saat dia bermain dan terbuai oleh lagunya itu, tubuhnya bereaksi.
Berdasarkan
pengamatan di kliniknya, Concetta Tomaino melihat musik mampu “menggali”
ingatan pasien-pasiennya. Ia juga pernah mencoba pada pasien Alzheimer yang
kemampuan berpikirnya hampir hilang sama sekali. Ketika ia memainkan musik yang
dikenal oleh pasien sewaktu masih muda, tiba-tiba pasien tersebut jadi ingat
akan tempat dan orang-orang yang pernah dikenalnya.
Contoh
lain yang cukup mengejutkan adalah penelitian terhadap DNA. Melalui suara yang
diberikan, sangat mungkin untuk menghambat proses ulang-alik biosintesis
protein, purin, dan pirimidin dalam kehidupan sel, yang mengakibatkan perubahan
DNA. Meningkatnya polusi suara dalam kehidupan modern ini ditengarai
berpengaruh juga terhadap perubahan DNA sehingga penelitian terhadap perubahan
DNA memperoleh perhatian yang serius.
Beberapa
hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa efek biologis dari suara dan musik
dapat mengakibatkan:
§ Energi
otot akan meningkat atau menurun terkait dengan stimuli irama.
§ Tarikan
napas dapat menjadi cepat atau berubah secara teratur.
§ Timbulnya
berbagai efek pada denyut jantung, tekanan darah, dan fungsi endokrin.
§ Berkurangnya
stimulus sensorik dalam berbagai tahapan.
§ Kelelahan
berkurang atau tertunda, tetapi ketegangan otot meningkat.
§ Perubahan
yang meningkatkan elektrisitas tubuh.
§ Perubahan
pada metabolisme dan biosintesis pada beberapa proses enzim.
Selain
itu, setiap musik yang didengarkan,
meskipun tidak sengaja mendengarkannya, akan berpengaruh pada otak. Setidaknya
ada tiga sistem saraf dalam otak yang akan terpengaruh oleh musik yang didengarkan, yaitu:
1.
Sistem Otak Yang Memproses Perasaan.
Musik adalah bahasa
jiwa, ia mampu membawa perasan kearah mana saja. Musik yang Anda dengar akan
merangsang sistem saraf yang akan menghasilkan suatu perasaan. Perangsangan
sistem saraf ini mempunyai arti penting bagi pengobatan, karena sistem saraf
ambil bagian dalam proses fisiologis. Dalam ilmu kedokteran jiwa, jika emosi
tidak harmonis, maka akan mengganggu sistem lain dalam tubuh kita, misalnya
sistem pernapasan, sistem endokrin, sistem immune, sistem kardiovaskuler,
sistem metabolik, sistem motorik, sistem nyeri, sistem temperatur dan lain
sebagainya. Semua sistem tersebut dapat bereaksi positif jika mendengar musik
yang tepat.
2.
Sistem Otak Kognitif
Aktivasi sistem ini
dapat terjadi walaupun seseorang tidak mendengarkan atau memperhatikan musik
yang sedang diputar. Musik akan merangsang sistem ini secara otomatis, walaupun
seseorang tidak menyimak atau memperhatikan musik yang sedang diputar. Jika
sistem ini dirangsang maka seseorang akan meningkatkan memori, daya ingat,
kemampuan belajar, kemampuan matematika, analisis, logika, inteligensi dan
kemampuan memilah, disamping itu juga adanya perasaan bahagia dan timbulnya
keseimbangan sosial.
3.
Sistem Otak Yang Mengontrol Kerja Otot
Musik secara
langsung bisa mempengaruhi kerja otot kita. Detak jantung dan pernafasan bisa
melambat atau cepat secara otomatis, tergantung alunan musik yang didengar.
Bahkan orang yang bayi dan orang tidak sadar pun tetap terpengaruh oleh alunan
musik. Bahkan ada suatu penelitian tentang efek terapi musik pada pasien dalam
keadaan koma. Ternyata denyut jantung bisa diturunkan dan tekanan darah pun
turun, kemudian begitu musik matikan, maka denyut jantung dan tekanan darah
kembali naik. Fakta ini juga bermanfaat untuk penderita hipertensi karena musik
bisa mengontrol tekanan darah.
Dari
berbagai penelitian yang telah dilakukan, dunia kedokteran serta psikologi
membuktikan bahwa terapi musik berpengaruh dalam mengembangkan imajinasi dan
pikiran kreatif. Musik juga mempengaruhi sistem imun, sistem saraf, sistem
endokrin, sistem pernafasan, sistem metabolik, sistem kardiovaskuler dan
beberapa sistem lainnya dalam tubuh. Dari berbagai penelitian ilmiah tersebut,
dinyatakan bahwa musik dapat digunakan untuk membantu penyembuhan beberapa
penyakit seperti insomnia, stress, depresi, rasa nyeri, hipertensi, obesitas,
parkinson, epilepsi, kelumpuhan, aritmia, kanker, psikosomatis, mengurangi rasa
nyeri saat melahirkan, dan rasa nyeri lainnya.
Namun
perlu diingat, meskipun manfaat terapi musik sangat besar, terapi musik tidak
dimaksudkan untuk menggantikan pengobatan medis. Terapi musik digunakan sebagai
terapi pengobatan pelengkap yang bisa mempercepat proses penyembuhan suatu
penyakit.
E. DAMPAK POSITIF TERAPI MUSIK
Efek-efek
positif dari mendengarkan jenis-jenis musik tertentu. Diantaranya:
1.
Jazz.
Penelitian
oleh Blaum pada tahun 2003 mendapatkan hasil bahwa setelah para siswa
mendengarkan musik jazz, mod mereka menjadi lebih enak, sehingga membantu para
siswa untuk belajar. Hasil penelitian ini kemudian diterapkan oleh Norman L.
Barber dan Jameson L. barber dengan memberikan CD Jazz for Success pada
mahasiswa tingkat pertama Universitas Massachusetts. Mereka memberikan CD
tersebut dengan tujuan agar mahasiswa tingkat satu dapat mengatasi emosi
negatif (marah, cemas, depresi, takut) karena sulit menyesuaikan diri dengan
dunia perkuliahan (Lihat Kawanku, edisi 40: 2006)
2.
Rock.
Penelitian
yang dilakukan oleh Dr. Leigh Riby dan George Caldwell, Psikolog dari Glasgow
Cladenian University membuktikan bahwa siswa yang mendengarkan musik rock hanya
membutuhkan sedikit kerja otak untuk mengerjakan tugas dengan baik. Selain itu,
musik rock dapat meningkatkan produtivitas ketika sedang bekerja (Lihat
Kawanku, edisi 40: 2006). Beberapa contoh musik rock yang layak didengarkan
(vatonie collection): Dream Theater, Rush, Hammerfall, Scorpion, SOAD, The
Queen, dll).
3.
Klasik.
Manfaat-manfaat
musik klasik sudah banyak diketahui terutama Efek
Mozart. Terlepas dari banyaknya pro
dan kontra tentang Efek Mozart ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa
musik Mozart bermanfaat dalam bidang kesehatan. Samuel Halim dalam
penelitiannya menemukan bahwa efek Mozart dapat membantu penyembuhan penyakit
Alzheimer (Sakit yang biasa diderita oleh lanjut usia ditandai dengan susah
berjalan, bicara, jarang bergaul). Penelitian lain yang
dilakukan oleh Campbell menemukan bahwa musik klasik bisa membantu
penyembuhan penyakit-penyakit, seperti stress, kanker, dyslexia, dan tekanan
darah tinggi. Beberapa contoh musik klasik yang layak didengarkan (vatonie
collection): The Ultimate Mozart Album, Maksim, The Most Relaxing Classical
Album in The World Ever, dll.
F.
LANGKAH-LANGKAH
TERAPI MUSIK
Pada jurnal “Music Therapy In Moderate and Severe
Dementia Of Alzheimer’s Type: a Case–Control Study” dibahas beberapa
langkah dalam melakukan terapi musik pada Dimensia alzheimer, yaitu tiap
kelompok/ sesi terdiri dari Tiga atau empat orang. Lagu yang dipilih dalam
kelompok adalah lagu yang familiar bagi lansia di Irlandia. Lagu dipilih dalam
kelompok secara bersama-sama oleh peserta dan terapis dan kemudian disepakati
bersama untuk dinyanyikan. Lagu yang dipilih kemudian dinyanyikan bersama
sebanyak 2 kali/ lagu. Peserta yang
tidak mengerti lagu yang disepakati tersebut, dapat melihat teks lagu kemudian ikut
bernyanyi atau hanya mendengarkan saja. Di antara jeda lagu lagu peserta
berbincang atau berdiskusi satu sama lain atau dengan terapis.
Lagu yang
dibawakan dapat diiringi gitar (oleh terapis) atau berbagai jenis instrumen lain
(oleh pasien) yang dipilih. Awalnya mungkin akan banyak banyak peserta yang
enggan untuk menggunakan instrumen tapi kemudian mereka akan bergabung dengan
yang lain dan tampak menikmati sesi. instrumen
tersebut juga digunakan untuk berimprovisasi dengan atau tanpa tema lagu.
Peserta di bebaskan bergerak dan menari
selaras dengan musik yang dinyanyikan
Tjahyanto A dan Surilena. 2009.Penatalaksanaan
Non-Farmakologis Demensia. Dimuat dalam Majalah kedokteran Damianus, vol.8
No.1. Januari 2009
Ekaningrum SA. 2008. Studi Deskriptif Tentang Penanganan Dimensi Awal ( Studi Kasus Di Panti
Jompo )
Eddyanto, S. 2008. Pengaruh Terapi
Musik Terhadap Intensitas Depresi Tahanan Di Rumah Tahanan Negara Kelas I
Surakarta. Jakarta: PPDS-I Psikiatri FK-UNS.
Eka, E. 2011. Memahami Terapi
Gelombang Otak. Jepara: Pusat Riset Gelombang Otak.
Campbell, D. 2003. Efek Mozart,
Memanfaatkan Kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas
dan Menyehatkan Tubuh (Edisi Terjemahan oleh Hermaja, T.), Cetakan Kedua,
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nugroho nur wijanarko. 2007. Efektifitas
Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Klien diruang ICU-ICCU Rumah
Sakit Mardi Rahayu Kudus. Semarang: PSIK FK UNDIP.
Salempessy, W. 2001. Terapi dengan
Musik. Jakarta. Pustaka Jaya.
Halim, S. 2007. Efek mozart dan
terapi musik dalam dunia kesehatan
Kirkland, K.1998. Music Therapy in
Alzheimer and Dementia care. Diakses Available from: http://homeattnet/”PreludeTherapy/musictx.Html
H.
B. Svansdottir and J. Snaedal. 2006. Music therapy in moderate and severe
dementia of Alzheimer’s type: a case–control study. Department Geriatric, Rumah sakit universitas Landspitali, Reykjavik,
Irlandia
No comments:
Post a Comment
Komentar, Kritik dan sarannya ya !!!!!!!!!!!!!