Pages

Saturday, January 18, 2014

PENGKAJIAN NEUROLOGI (SARAF KRANIAL, GLASGOW COMA SCALE (GCS), DAN KEKUATAN OTOT)

PENGKAJIAN NEUROLOGI
PENGKAJIAN NEUROLOGI (SARAF KRANIAL, GLASGOW COMA SCALE (GCS), DAN KEKUATAN OTOT)

SARAF KRANIAL
Saraf Kranial (Cranial) atau nervii craniales adalah 12 pasang saraf pada manusia yang mencuat dari otak, berbeda dari saraf spinal yang mencuat dari sumsum tulang belakang. Saraf cranial merupakan bagian dari system saraf sadar. Dari 12 pasang saraf, 3 pasang memiliki jenis sensori (saraf I, II, VIII); 5 pasang jenis motorik (saraf III, IV, VI, XI, XII) dan 4 pasang jenis gabungan (saraf V, VII, IX, X). Pasangan saraf-saraf ini diberi nomor sesuai urutan dari depan hingga belakang, lazimnya menggunakan angka romawi. Saraf-saraf ini terhubung terutamanya dengan struktur yang ada di kepala, dan leher manusia seperti mata, hidung, telinga, mulut dan lidah. Pasangan I dan II mencuat dari otak besar, sementara yang lainnya mencuat dari batang otak.

Tabel. SARAF-SARAF KRANIAL
Nomor
Nama
Jenis
Fungsi
I
Olfaktorius
Sensori
Menerima rangsang dari hidung dan mengahantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau.
II
Optik
Sensori
Menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual
III
Okulomotor
Motorik
Menggerakkan sebagian besar otot mata
IV
Troklearis
Motorik
Menggerakkan beberapa otot mata
V
Trigeminus
Gabungan
Sensori: menerima rangsang dari wajah untuk diproses di otak sebagai sentuhan
Motorik: menggerakkan rahang
VI
Abdusen
Motorik
Abduksi mata
VII
Fasialis
Gabungan
Sensorik: menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah
VIII
Vestibulokoklearis/ auditorius
Sensori
Sensori vestibular: mengendalikan keseimbanagan
Semsori koklea: menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara/ fungsi pendengaran
IX
Glosofaringeus
Gabungan
Sensori: menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa
Motorik: mengendalikan organ-organ dalam
X
Vagus
Gabungan
Sensori: mensarafi bagian bawah pharing
Motorik: mensarafi otot-otot pharing yang menggerakkan pita suara, serta alat-alat dalam tubuh
XI
Aksesorius
Motorik
Mengendalikan pergerakan kepala
XII
Hipoglosus
Motorik
Mengendalikan pergerakan lidah


SARAF KRANIAL
    saraf kranial
                                               

GLASGOW COMA SCALE (GCS)
Glasgow Coma Scale (GCS) merupakan skala untuk menunjang pemeriksaan tingkat kesadaran. Keadaan kesadaran penuh adalah 15 dan nilai minimum 3 yang menandakan penderita tidak memberikan respon.
Penilaian
Nilai
Respon Mata (Eyes: S):

·      Spontan
4
·      Dengan bicara (panggilan)
3
·      Dengan rangsang nyeri (tekan pada saraf supraorbita/ kuku jari)
2
·      Tidak ada reaksi
1


Respon Verbal (V)

·      Orientasi (dapat menjawab dengan kalimat yang baik dan tahu dimana ia berada, waktu, hari
5
·      Kacau (dapat menjawab namun disorientasi waktu dan tempat)
4
·      Tidak tepat (dapat mengucapkan kata-kata namun tidak berupa kalimat dan tidak tepat)
3
·      Mengerang (tidak mengucapkan kata-kata, hanya suara mengerang)
2
·      Tidak ada respon
1


Respon Motorik (M)

·      Menurut perintah
6
·      Mengetahui lokasi nyeri (apabila ada respon yang bermaksud untuk menampis nyeri)
5
·      Menghindar
4
·      Fleksi (respon fleksi saat diberikan nyeri)
3
·      Ekstensi (respon ekstensi saat diberikan nyeri)
2
·      Tidak ada respon
1
Glasgow Coma Scale (GCS)
 Glasgow Coma Scale (GCS)

PENILAIAN KEKUATAN OTOT
Pada pemeriksaan otot dinilai dari perbandingan antara kemampuan pemeriksa dengan kemampuan untuk melawan tahan otot voluenter secara penuh dari klien, jenis kelamin dan bentuk tubuh harus menjadi pertimbangan. Menjadi seorang perawat maka dapat melakukan pemeriksaan otot sebagai berikut.
Table. Penilaian Kekuatan Otot
Tingkat
Kekuatan Otot
0
Paralisis total atau tidak ditemukan adanya kontraksi pada otot
1
Kontraksi otot yang terjadi hanya berupa perubahan dari tonus otot yang dapat diketahui dengan palpasi dan tidak dapat menggerakkan sendi
2
Otot hanya mampu menggerakkan persendian tetapi kekuatannya tidak dapat melawan pengaruh gravitasi
3
Selain dapat menggerakkan sendi, otot juga dapat melawan pengaruh gravitasi tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh pemeriksa
4
Kekuatan otot seperti pada tingkat 3 disertai dengan kemampuan otot terhadap tahanan yang ringan
5
Kekuatan otot normal

KEKUATAN OTOT
Kekuatan Otot



References
1.      Arif muttaqin. 2008. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika
2.      Hendra Utama. 2006. Neurologi Klinik: Pemerisaan Fisik dan Mental. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
3.      Priharjo, Robert. 2006. Pengkajian Fisik Keperawatan. Jakarta: EGC.
4.     http:/LAPORAN%20POROFESI%20NERS%202012/MEDICAL%20BEDAH/SUMBER%20NEUROLOGI/Saraf_kranial.htm diakses pada tanggal 25 April 2012.


No comments:

Post a Comment

Komentar, Kritik dan sarannya ya !!!!!!!!!!!!!