Wednesday, February 5, 2014

PERILAKU SEKS BEBAS

SEKS BEBAS
SEKS BEBAS
PERILAKU SEKS BEBAS

A.        PENGERTIAN PERILAKU SEKS BEBAS
Menurut Sarwono (2005) perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun sesama jenis. Objek seksual biasa berupa orang lain, orang dalam khayalan, atau diri sendiri.
Hyde (2007) perilaku seksual adalah tingkah laku yang dapat menimbulkan kemungkinan untuk mencapai organisme. Padahal ada kalanya ketika seseorang melakukan senggama ia tidak mengalami organisme, hal  ini biasanya dialami oleh wanita. Untuk itu ditampilkan definisi lain, yaitu perilaku seksual adalah semua jenis aktifitas fisik yang melibatkan tubuh untuk mengekspresikan perasaan  erotis atau afeksi ( Nevid, Rathus & Rathus, 2005).
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual atau aktifitas fisik yang melibatkan tubuh untuk mengekspresikan perasaan erotis atau afeksi.
Seks bebas adalah bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan di luar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi.
Seks bebas bukan hanya dilakukan oleh kaum remaja bahkan yang telah berumah tangga pun sering melakukannya dengan orang yang bukan pasangannya. Biasanya dilakukan dengan alasan mencari variasi seks ataupun sensasi seks untuk mengatasi kejenuhan.

B.        FAKTOR PENYEBAB PERILAKU SEKS BEBAS
Menurut  Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) dalam tingkat hierarkis, bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis. Kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instingtif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan  atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks. Menurut Freud (dalam Danarto, 2003) memberikan pandangan bahwa perilaku manusia didominasi oleh dorongan seks (sexual drive), mengarah kepada prinsip kesenangan
(pleasure principle) yang dikendalikan oleh id-nya masing-masing. Sehingga, apabila seseorang tidak mampu mengatur id yang dimilikinya, maka orang tersebut akan kehilangan kontrol dalam menahan suatu keinginan seperti dorongan seks.
Menurut Prabowo & Riyanti (2008), ketika seseorang mempertimbangkan motivasi seksual dari sudut pandang biologis, seks mempunyai ciri yang diterangkan sebagai bagian dari dorongan biologis yang lain:
1.  Seks bukan hanya diperlukan untuk mempertahankan hidup individu, kecuali bahwa seks diperlukan untuk kelangsungan hidup.
2.  Perilaku seksual tidak ditimbulkan oleh kurangnya substansi atau zat-zat tertentu dalam tubuh.
3.  Setidaknya pada binatang tingkat tinggi, motivasi seksual mungkin lebih dipengaruhi oleh informasi panca indera dari lingkungannya, yaitu insentif dari pada oleh motif biologis yang lain. 

C.        PENGERTIAN PERILAKU SEKS BEBAS
Menurut Ghifari (2003), perilaku seks bebas adalah hubungan antara dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda dimana terjadi hubungan seksual tanpa adanya ikatan pernikahan. Kelompok seks bebas menghalalkan segala cara dalam melakukan seks dan tidak terbatas pada sekelompok orang. Mereka tidak berpegang pada morality atau nilai-nilai manusiawi.
Sewaktu-waktu mereka dapat berhubunggan seksual dengan orang lain dan di lain waktu mereka juga bisa menggauli keluarga sendiri.
Menurut Desmita (2005) perilaku seks bebas pada remaja adalah cara remaja mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual, yang berasal dari kematangan organ seksual dan perubahan hormonal dalam berbagai bentuk tingkah laku seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual. Tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual. 
 Menurut Sarwono (2002) perilaku seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun  dengan sesama jenis.
 Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku seks bebas adalah perilaku yang didasari oleh dorongan seksual untuk mendapatkan kesenangan seksual dengan lawan jenis yang dilakukan tanpa ikatan pernikahan yang sah.
SEKS BEBAS
SEKS BEBAS
D.        BENTUK-BENTUK PERILAKU SEKS BEBAS
    Menurut Sarwono (2002) bentuk-bentuk dari perilaku seks bebas dapat berupa berkencan intim, berciuman, bercumbu,  dan bersenggama. Sedangkan Desmita (2005) mengemukakan berbagai bentuk tingkah laku seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual.
Bentuk-bentuk perilaku seks bebas (dalam www.Bkkbn.go.id) yaitu:
1.  Petting adalah  upaya untuk membangkitka dorongan seksual antara jenis kelamin dengan tanpa melakukan tindakan intercourse.
2.  Oral –genital seks adalah aktivitas menikmati organ seksual melalui mulut. Tipe hubungan seksual model oral-genital ini merupakan alternative aktifitas seksual yang dianggap aman oleh remaja masa kini.
3.  Sexual intercourse adalah aktivitas melakukan senggama.
4.  Pengalaman Homoseksual adalah pengalaman intim dengan sesama jenis.
Menurut Sarwono (2002) juga mengemukakan beberapa bentuk dari perilaku seks bebas, yaitu:
a.  Kissing : Saling bersentuhan antara dua bibir manusia atau pasangan yang didorong oleh hasrat seksual.
b.  Necking : Bercumbu tidak sampai pada menempelkan alat kelamin, biasanya dilakukan dengan berpelukan, memegang payudara, atau  melakukan oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama.
c.   Petting : Bercumbu sampai menempelkan alat kelamin, yaitu dengan menggesek-gesekkan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama.
d.  intercourse : Mengadakan hubungan kelamin atau bersetubuh diluar pernikahan 
 Menurut Santrock (2002) bentuk-bentuk perilaku seks bebas, yaitu:
a.  Kissing yaitu sentuhan yang terjadi antara bibir diikuti dengan hasrat seksual.
b.  Necking yaitu aktivitas seksual disekitar tubuh tapi belum ada kontak alat kelamin.
c.   Petting yaitu menempelkan alat kelamin tapi belum ada kontak alat kelamin.
d.  intercourse yaitu bersenggama atau kontak alat kelami.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk-bentuk perilaku seks bebas mencakup Kissing, necking, petting, sexual intercourse.

E.        FAKTOR PENYEBAB SEKS BEBAS
Menurut Ghifari (2003) perilaku negatif remaja terutama hubungannya dengan penyimpangan seksualitas, pada dasarnya bukan  murni tindakan diri mereka sendiri, melainkan ada faktor pendukung atau yang mempengaruhi dari luar. Faktor-faktor yang menjadi sumber penyimpangan tersebut adalah:
1.  Kualitas diri remaja itu sendiri seperti, perkembanggan emosional yang tidak sehat, mengalami hambatan dalam pergaulan sehat, kurang mendalami norma agama, ketidakmampuan menggunakan waktu luang.
2.  Kualitas keluarga yang tidak mendukung anak untuk berlaku baik, bahkan tidak mendapatkan kasih sayang dari orang tua dan pergeseran norma keluarga dalam mengembangkan norma positif. Disamping itu keluarga tidak memberikan arahan seks yang baik.
3.  Kualitas lingkungan yang kurang sehat, seperti lingkungan masyarakat yang mengalami kesenjangan komunikasi antar tetangga.
4.  Minimnya kualitas informasi yang masuk pada remaja sebagai akibat globalisasi, akibatnya anak remaja sangat kesulitan atau jarang mendapatkan  informasi sehat dalam seksualitas.
Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Keluarga Kaiser  (Kaiser Family Foundation)  (dalam Dariyo, 2004), hal-hal yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar pernikahan adalah:
a.  Hubungan seks: bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran. Seringkali remaja mempunyai pandangan yang salah bahwa masa pacaran merupakan masa di mana seseorang boleh mencintai maupun  dicintai oleh kekasihnya. Dalam hal ini, bentuk ungkapan rasa cinta (kasih sayang) dapat dinyatakan dengan berbagai cara, misalnya, pemberian hadiah bunga, berpelukan, berciuman, dan bahkan melakukan hubungan seksual. Dengan anggapan yang salah ini, maka juga akan menyebabkan tindakan yang salah. Karena itu, sebelum pacaran, sebaiknya orang tua wajib memberi pengertian yang benar kepada anak remajanya agar mereka tidak terjerumus pada tindakan yang salah.
b.  Kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Dalam keadaan apa saja, orang yang taat beragama, selalu dapat menempatkan diri dan mengendalika diri agar tidak berbuat hal-hal yang bertentanggan dengan ajaran agama. Dalam hatinya, selalu ingat terhadap Tuhan, sebab mata Tuhan selalu mengawasi setiap perbuatan manusia. Oleh karena itu, ia tak akan melakukan hubungan seksual dengan pacarnya, sebelum menikah secara resmi. Ia akan menjaga kehormatan pacarnya, agar terhindar dari tindakan nafsu seksual sesaat. Bagi individu yang taat beragama, akan melakukan hal itu sebaik-baiknya. Sebaliknya, bagi individu yang rapuh imannya, cenderung mudah melakukan pelanggaran terhadap ajaran-ajaran agamanya. Agama hanya dijadikan  sebagai kedok atau topeng untuk mengelabui orang lain (pacar), sehingga tak heran, kemungkinan besar orang tersebut dapatmelakukan hubungan seksual pranikah.
c.   Faktor kematangan biologis. Dapat diketahui bahwa masa remaja ditandai dengan adanya kematangan biologis. Dengan kematangan biologis, seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagai mana layaknya orang dewasa lainnya, sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruh oleh  stimulasi yang merangsang gairah seksualnya, misalnya, dengan melihat film porno, cerita cabul. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri, cenderung berakibat negatif, yaitu terjadi hubungan seksual pranikahdi masa pacaran remaja. Sebaliknya, kematangan biologis, disertai dengan kemampuan pengendalian diri akan membawa kebahagiaan remaja dimasa depannya, sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.                                         
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas yaitu kualitas diri yang rendah, kualitas keluarga, kualitas lingkungan yang kurang sehat, minimnya kualitas informasi yang masuk, bentuk penyaluran kasih sayang yang salah dalam masa pacaran, dan kematangan biologis yang
tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri, cenderung berakibat negatif, yaitu terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran.
SEKS BEBAS
SEKS BEBAS
F.        AKIBAT YANG DITIMBULKAN SEKS BEBAS
Menurut Wilson (dalam Ghifari, 2003), bahaya  free sex mencakup bahaya bagi perkembangan mental (psikis), fisik dan masa depan remaja itu sendiri. Secara terperinci berikut ini lima bahaya utama free seks:
1.  Menciptakan kenangan buruk. Masih dikatakan “untung” jika hubungan   pranikah itu tidak ada yang mengekspos. Si gadis atau si jejaka terlepas dari aib dan cemoohan masyarakat. Tapi jika ternyata diketahui masyarakat, tentu yang malu bukan saja dirinya sendiri melainkan keluarganya sendiri dan peristiwa ini tidak akan pernah terlupakan oleh masyarakat sekitar. Hal ini tentu saja menjadi beban mental yang berat.
2.  Kehamilan yang tidak diharapkan (unwanted pregnancy).
Unwanted pregnancy membawa remaja pada dua pilihan, melanjutkan kehamilan atau menggugurkannya. Hamil dan melahirkan dalam usia remaja merupakan salah satu faktor risiko kehamilan yang tidak jarang membawa kematian ibu. Menurut Wibowo (1994) terjadinya perdarahan pada trisemester pertama dan ketiga, anemi dan persalinan kasip merupakan komplikasi yang sering terjadi pada kehamilan remaja. Selain itu kehamilan di usia muda juga berdampak pada anak yang dikandung, kejadian berat bayi lahir rendah (BBLR) dan kematian perinatal sering dialami oleh bayi-bayi yang lahir dari ibu usia muda. Menurut Affandi (1995) tingkat kematian anak pada ibu usia muda mencapai 2-3 kali dari kematian anak yang ibunya berusia 20-30 tahun.
Kehamilan yang terjadi akibat seks pranikah bukan saja mendatangkan malapetaka bagi bayi yang dikandungnya juga menjadi beban mental yang sangat berat bagi ibunya mengigat kandungan tidak bisa di sembunyikan, dan dalam keadaan kalut seperti ini biasanya terjadi depresi, terlebih lagi jika sang pacar kemudian pergi dan tak kembali.
3.  Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi. Banyak kasus bayi mungil yang baru lahir dibunuh ibunya. Sebagian dari bayi itu dibungkus plastik hidup-hidup, dibuang di kali, dilempar di tong sampah, dan lain-lain, ini suatu akibat dari perilaku binatang yang pernah dilakukannya. Selain melanjutkan kehamilan tidak sedikit pula mereka yang mengalami unwanted pregnancy melakukan aborsi. Lebih kurang 60 % dari 1.000.000 kebutuhan aborsi dilakukan oleh wanita yang tidak menikah termasuk para remaja. Sekira 70-80 % dari angka itu termasuk dalam kategori aborsi yang tidak aman (unsafe abortion) yang juga merupakan salah satu factor yang menyebabkan kematian ibu.
4.  Penyakit Menular Seksual (PMS) – HIV/AIDS
Dampak lain dari perilaku seks bebas remaja terhadap kesehatan reproduksi adalah tertular PMS termasuk HIV/AIDS. Para remaja seringkali melakukan hubungan seks yang tidak aman dengan kebiasaan dengan berganti-ganti pasangan dan melakukan anal seks menyebabkan remaja semakin rentan untuk tertular PMS/HIV seperti sifilis, gonore, herpes, klamidia, dan AIDS. Dari data yang ada menunjukkan bahwa diantara penderita atau kasus HIV/AIDS 53% berusia antara 15-29 tahun.
Si wanita atau si pria yang dulu pernah melakukan hubungan pranikah waktu pacaran lalu putus, cenderung ingin melakukan hubungan serupa dengan pria atau wanita lain mengigat seks sifatnya adiktif (ketergantungan), suatu waktu ia akan merasa “lapar” untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan lain. Jika hal ini terus dilakukan, maka buka hal mustahil akan terjangkit penyakit kelamin.
5.  Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat. Perilaku seks bebas (free sex) menimbulkan suatu keterlibatan emosi dalam diri seorang pria dan wanita. Semakin sering hal itu dilakukan, semakin mendalam rasa ingin mengulangi sekalipun sebelumnya ada rasa sesal. Terlebih lagi bagi wanita, setiap ajakan sang pacar sangat sulit untuk ditolak karena takut ditinggalkan atau diputuskan. Sementara itu bagi laki-laki, melihat pasangannya begitu mudah diajak, akan terus berkurang rasa hormat dan rasa cintanya.
6.  Psikologis
Dampak lain dari perilaku seksual remaja yang sangat berhubungan dengan kesehatan reproduksi adalah konsekuensi psikologis. Kodrat untuk hamil dan melahirkan menempatkan remaja perempuan dalam posisi terpojok yang sangat dilematis. Dalam pandangan masyarakat, remaja putri yang hamil merupakan aib keluarga yang melanggar norma-norma sosial dan agama. Penghakiman social ini tidak jarang meresap dan terus tersosialisasi dalam diri remaja putri tersebut. Perasaan bingung, cemas, malu, dan bersalah yang dialami relaja setelah mengetahui kehamilannya bercampur dengan perasaan depresi, pesimis terhadap masa depan yang kadang disertai dengan rasa benci dan marah baik kepada diri sendiri maupun kepada pasangan, dan kepada nasib yang membuat kondisi sehat secara fisik, sosial, dan mental yang berhubungan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi remaja tidak terpenuhi.

G.        PENANGGULANGAN DAMPAK SEKS BEBAS
Ada beberapa upaya prefentif yang bisa dilakukan untuk penanggulangan dampak seks bebas, antara lain:
1.  Pendidikan agama dan akhlak.
Pendidikan agama wajib ditanamkan sedini mungkin pada anak. Dengan adanya dasar agama yang kuat dan telah tertanam pada diri anak, maka setidaknya dapat menjadi penyaring (filter) dalam kehidupannya. Anak dapat membedakan antara perbuatan yang harus dijalankan dan perbuatan yang harus dihindari.
2.  Pendidikan seks dan reproduksi.
Pada umumnya orang menganggap bahwa pendidikan seks hanya berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam posisi dalam berhubungan kelamin. Hal ini tentunya akan membuat para orangtua merasa khawatir. Untuk itu perlu diluruskan kembali pengertian tentang pendidikan seks. pendidikan seks berusaha menempatkan seks pada perspektif yang tepat dan mengubah anggapan negatif tentang seks. Dengan pendidikan seks kita dapat memberitahu remaja bahwa seks adalah sesuatu yang alamiah dan wajar terjadi pada semua orang, selain itu remaja juga dapat diberitahu mengenai berbagai perilaku seksual berisiko sehingga mereka dapat menghindarinya.
Remaja perlu mengetahui kesehatan reproduksi agar memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai faktor yang ada di sekitarnya.Dengan informasi yang benar, diharapkan remaja memiliki sikap dan tingkah laku yang bertanggung jawab mengenai proses reproduksi.
Pendidikan seks merupakan bagian dari pendidikan kesehatan reproduksi sehingga lingkup pendidikan kesehatan reproduksi lebih luasPendidikan kesehatan reproduksi mencakup seluruh proses yang berkaitan dengan sistem reproduksi dan aspek-aspek yang mempengaruhinya, mulai dari aspek tumbuh kembang hingga hak-hak reproduksi. Sedangkan pendidikan seks lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan seks.
3.  Bimbingan orang tua.
Peranan orang tua merupakan salah satu hal terpenting dalam menyelesaikan permasalahan ini. Seluruh orang tua harus   memperhatikan perkembangan anak dan memberikan informasi yang benar tentang masalah seks dan kesehatan reproduksi kepada anak. Orang tua berkewajiban memberikan pendidikan kesehatan reproduksi kepada anak sedini mungkin saat anak sudah mulai beranjak dewasa. Hal ini merupakan salah satu tindakan preventif agar anak tidak terlibat pergaulan bebas dan  dampak-dampak negatifnya. Selain itu orang tua juga harus selalu mengawasi pergaulan anaknya. Dengan siapa mereka bergaul dan apa saja yang mereka lakukan di luar rumah. Setidaknya harus ada komunikasi antara anak dengan orang tua setiap saat. Apabila anak menemukan masalah, maka orang tua berkewajiban untuk membantu mencarikan solusinya.
4.  Meningkatkan aktivitas remaja ke dalam program yang produktif.
Melatih dan mendidik para remaja yang telah dipilih untuk menjadi anggota suatu organisasi, misalnya Karang Taruna, Karya Ilmiah Remaja, Pusat Informasi dan Konseling Pendidikan Reproduksi Remaja (karena remaja biasanya dapat lebih mudah melakukan komunikasi dan membicarakan masalah tersebut antara sesamanya), dan kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat.
 
SEKS BEBAS
SEKS BEBAS

DAFTAR PUSTAKA

Glasier, Anna. Ed. 4. 2005. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.
Kauma, Fuad. 2002. Sensasi Remaja di Masa puber: Dampak Negatif dan Penanggulangannya. Jakarta: Kalam Mulia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan.
Miron, Amy G. dan Miron, Charles D. 2006. Bicara Soal Cinta, Pacaran, dan Seks kepada Remaja: Panduan Guru dan Orang Tua. Jakarta: Esensi.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.


Share this article :
Title: PERILAKU SEKS BEBAS; Written by Wiwing setiono; Rating: 5 dari 5
Comments
12 Comments
nt.fb admin wiwing setiono

12 comments:

  1. I blog often and I really thank you for your content. This great article has really
    peaked my interest. I'm going to take a note of your blog and
    keep checking for new information about once per
    week. I subscribed to your Feed as well.

    Here is my web page seo akademie

    ReplyDelete
  2. Woah! I'm really loving the template/theme of this site. It's simple, yet effective.

    A lot of times it's hard to get that "perfect balance"
    between superb usability and visual appeal.
    I must say that you've done a very good job with this.
    Additionally, the blog loads super quick for me on Internet explorer.
    Outstanding Blog!

    Visit my blog post - seo account manager salary (wiki.bullshit24.com)

    ReplyDelete
  3. Banyak cara menggugurkan kandungan yang di tawarkan internet yang kebanyakan hanya menjual obat tanpa d pertanggung jawaban yang jelas bahkan beberapa hanya menawarkan obat gugur hanya via telp/sms tanpa mau bertanggung jawab setelah gugur yang justru membahayakan kondisi pasien setelahnya meskipun aboorsi terbilang "sukses".tetapi efek samping seperti kista,luka pada rahim yang terjadi pasca aboorsi "sukses" tersebut justru membahayan pasien secara keseluruhan
    Kami disini menawarkan aboorsi yang sangat aman bagi siapapun dengan penanganan langsung ataupun pembimbingan secara langsung apabila tidak d mungkinkan untuk datang langsung ke tempat kami tanpa membahayakan pasien sehingga memberikan rasa aman secara psikologi bagi calon pasien dan memberikan pelayan bagi pasien pasca aboorsi sampai benar-benar tuntas dan pulih sebagai catatan proses aboorsi dengan cara apapun tidak akan bisa mengembalikan kondisi pasien seperti semula karna Aboorsi adalah proses pemaksaan keluar janin secara "paksa" baik dbantu dengan obat ataupun dengan cara lainnya,tetapi kami disini menjamin anda sampai benar-benar pulih dan bersih rahim anda sehingga tidak akan ada efek samping yang tidak d inginkan dan bisa d pastikan anda dapat kembali menstruasi normal dan dapat hamil kembali kedepannya setelah mengikuti terapi pasca aboorsi yang kami terapkan. Pikirkan terlebih dahulu sebelum anda memutuskan aboorsi karna kami disini hanya membantu yang benar-benar membutuhkan aboorsi dengan alasan yang tepat seperti:kondisi janin yang membahayakan pasien ataupun janin,korban perkosaan,dan beberapa kehamilan yang tidak d inginkan karna faktor sosial d masyarakat,kami menyediakan juga obat aboorsi yang benar-benar terjamin dan bergaransi Pengiriman obat seluruh indonesia melalui jne/tiki Silakan konsultasi terlebih dahulu sebelum memutuskan aboorsi
    untuk pemesanan dan konsultasi silakan hubungi:085722895021 atau kunjungi website kami

    ReplyDelete
  4. obat peluntur kandungan ampuh & murah
    Telp : 085600001766
    www.pelunturkandunganalami.blogspot.com

    ReplyDelete
  5. [BIG PROMO] Dapatkan Bonus Promo SPECIAL Khusus Sampai Akhir Bulan Maret 2017 Menanti Anda Hanya Di ( >> www.bavetline88.com << )
    Caranya Wajib Registrasi Diri Anda Dan Pasang Taruhanmu Pada Partai Yang Tersedia Di Website ( >> www.bavetline88.com << )
    Pasang Rp 150.000 Cukup Bayar Rp. 80.000 Bilang "Bavet88GH" Di CS Kami Serta Bonus Riferal Seumur Hidup Hanya Di ( >> www.bavetline88.com << )
    ( Tidak Usah Cemas Ataupun Takut Berapapun Anda Menang, Pasti Akan Kami Bayar 100% Tanpa Ada Potongan !!!! )


    ~ Bonus Sportsbook ~

    1. Bonus 20% untuk member baru Sbobet, Ibcbet dan Asia77.
    2. Bonus minimal deposit awal hingga Rp 300.000,-.
    3. Bonus Maximal yang diberikan perhari mencapai hingga Rp.1.000.000.
    4. Bonus kemenangan 5% untuk produk Sbobet, Ibcbet, Asia77.
    5. Promo rollingan sebesar 0.5% dan 0.7%.
    6. Promo cashback hingga 5%.

    ~ Bonus Casino Online ~

    1. Dapatkan Bonus 10% untuk member baru 338A, 1S Casino, Asia8bet.
    2. Bonus minimal deposit awal hingga Rp 300.000,-.
    3. Bonus Maximal yang diberikan per hari mencapai hingga Rp.1.000.000,-.
    4. Bonus kemenangan 2.5% dari Deposit.
    5. Bonus Cashback hingga 5% diberikan kepada member yang mengalami kekalahan diatas Rp.1.000.000,-.
    6. Bonus Cashback hingga 10% diberikan kepada member yang mengalami kekalahan diatas Rp.10.000.000,-.
    7. Bonus Rollingan hingga 1% untuk semua permainan Casino.

    ~ Bonus Tangkas ~

    1. Bonus Deposit awal hingga 20% Khusus Produk Bola Tangkas dan Tangkasnet.

    ~ Bonus Asia Poker 77 ~

    1.Dapatkan komisi Rollingan Hingga 2% yang sudah di set kedalam ID Asia Poker 77 milik anda.

    ~ ( BONUS REFERENSI ) ~

    1. Bila Anda Mengajak Dan Mengenalkan Bavetline Kepada Teman Anda Maka Anda Mendapatkan Bonus Rollingan Hingga 0.5% (All SportsBook).
    2. Bila Anda Mengajak Dan Mengenalkan Bavetline Kepada Teman Anda Maka Anda Mendapatkan Bonus Rollingan 0.4% (All Casino).

    ( Note : Syarat Dan Ketentuan Berlaku )

    Ayo Segera Bergabung Menjadi Salah Satu Bagian Dari Kami Dapatkan Bonus Promo SPECIAL Berlimpah Menanti Anda hanya di ( >> www.bavetline88.com << )

    ReplyDelete
  6. Steady Gan Συνέχεια ,, Εμπρός συνεχίζει την αποχή προς τα πίσω Obat Sinusitis

    ReplyDelete

Komentar, Kritik dan sarannya ya !!!!!!!!!!!!!