TERAPI BERMAIN
A. KONSEP
DASAR BERMAIN
- Pengertian
- Bermain adalah unsur yang paling penting untuk perkembangan anak baik fisik, emosi, mental, intelektual, kreativitas dan sosial. Dimana anak mendapat kesempatan cukup untuk bermain akan menjadi orang dewasa yang mudah berteman, kreatif dan cerdas bila dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat kesempatan bermain( Soetjiningsih, 2004).
- Bermain juga merupakan setiap kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan yang ditimbulkannya dan dilakukan secara suka rela dan tidak ada paksaan atau tekanan dari luar atau kewajiban serta tidak tergantung kepada usia tetapi tergantung kepada kesehatan dan kesenangan yang diperoleh.
- Terapi bermain adalah bagian perawatan pada anak yang merupakan salah satu intervensi yang efektif bagi anak untuk menurunkan atau mencegah kecemasan sebelum dan sesudah tindakan operatif . Dengan demikian dapat dipahami bahwa didalam perawatan pasien anak, terapi bermain merupakan suatu kegiatan didalam melakukan asuhan keperawatan yang sangat penting untuk mengurangi efek hospitalisasi bagi pertumbuhan dan perkembangan anak selanjutnya ( Nursalam, 2005).
- Keuntungan terapi
bermain
Keuntungan-keuntungan
yang didapat dari bermain, antara lain:
a.
Membuang ekstra energi.
b.
Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh,
seperti tulang, otot dan organ-organ.
c.
Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan
anak.
d.
Anak belajar mengontrol diri.
e.
Berkembanghnya berbagai ketrampilan yang akan berguna
sepanjang hidupnya.
f.
Meningkatnya daya kreativitas.
g.
Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda
yang ada disekitar anak.
h.
Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran,
iri hati dan kedukaan.
i.
Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya.
j.
Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k.
Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
- Fungsi bermain
Menurut Suherman (2000), fungsi bermain diantaranya
yaitu:
a.
Perkembangan sensoris-motorik
Pada
saat melakukan permainan, aktivitas sensoris-motorik merupakan komponen
terbesar yang digunakan anak dan bermain aktif sangat penting untuk
perkembangan fungsi otot.
b.
Perkembangan intelektual
Pada
saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu
yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenai warna, bentuk, ukuran,
tekstur, dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih diri
untuk memecahkan masalah.
c.
Perkembangan sosial
Perkembangan
sosial ditandai
dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui kegiatan bermain,
anak akan belajar memberi dan menerima. Bermain dengan orang lain akan membantu
anak untuk mengembangkan hubungan social damn belajar memecahkan masalah dari
hubunga tersebut.
d.
Perkembangan kreativitas
Berkreasi
adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan mewujudkannya ke dalam bentuk
objek dan atau kegiatan yang dilakukannya. Melalui kegiatan bermain, anak akan
belajar dan mencoba untuk merealisasikan ide-idenya. Misalnya, dengan
membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang kreativitasnya
untuk semakin berkembang.
e.
Perkembangan kesadaran diri
Melalui
bermain, anak akan mengembangkan kemampuannya dalam mengatur tingkah laku.
f.
Perkembangan moral
Anak
mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari orang tua
dan guru. Dengan melakukan aktivitas bermain, anak akan mendapat kesempatan
untuk menerapkan nilai-nilai tersebut sehingga dapat diterima di lingkungannya
dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan-aturan kelompok yang ada dalam
lingkungannya.
g.
Bermain sebagai terapi
Pada
saat dirawat di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat
tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan
tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena
menghadapi beberapa stressor yang ada di lingkungan rumah sakit. Untuk itu,
dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang
dialaminya karena dengan melakukan permainan, anak akan dapat mengalihkan rasa
sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya
melakukan permainan.
4. Katagori
bermain
a.
Bermain aktif
Pada permainan
ini anak berperan secara aktif, kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat
oleh mereka sendiri. Bermain aktif meliputi :
1)
Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian
pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan tersebut,
memperhatikan, mengocok-ocok apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan
kadang-kadang berusaha membongkar.
2)
Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur
3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi rumah-rumahan.
3)
Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain
sandiwara boneka, main rumah-rumahan dengan teman-temannya.
4)
Bermain fisik
Misalnya
bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
b.
Bermain pasif
Pada permainan
ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak
sudah lelah bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi kebosanan
dan keletihannya.
Contoh ;
Melihat gambar di buku/majalah.,mendengar cerita atau musik,menonton televisi
dsb.
5.
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam aktivits bermain
a. Bermain/alat
bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan anak.
b. Permainan
disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
c. Ulangi
suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum meningkat pada keterampilan
yang lebih majemuk.
d. Jangan
memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
e. Jangan
memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
B. KONSEP DASAR ALAT PERMAINAN
EDUKATIF (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat
permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan
usianya dan tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
1.
Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari motorik
kasar dan halus.
Contoh
alat bermain motorik kasar : sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong,
tali, dll. Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
2.
Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara,
menggunakan kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar, buku
cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
3.
Pengembangan
aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara, ukuran, bentuk. Warna, dll.
Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil
warna, radio, dll.
4.
Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat
Contoh
alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir,
bola, tali, dll.
C. KARAKTERISTIK PERMAINAN SESUAI
DENGAN TUMBUH KEMBANGNYA
1. Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
1)
Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan),
misalnya mengisap, menggenggam.
2)
Melatih kerjasama mata dan tangan.
3)
Melatih kerjasama mata dan telinga.
4)
Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
5)
Melatih mengenal sumber asal suara.
6)
Melatih kepekaan perabaan.
7)
Melatih keterampilan dengan gerakan yang
berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
1) Benda-benda
yang aman untuk dimasukkan mulut atau dipegang.
2) Alat
permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
3) Alat
permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
4) Alat
permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
5) Alat
permainan berupa selimut dan boneka.
2. Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
1)
Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
2)
Memperkenalkan sumber suara.
3)
Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
4)
Melatih imajinasinya.
5)
Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya
dalam bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
1) Genderang,
bola dengan giring-giring didalamnya.
2) Alat
permainan yang dapat didorong dan ditarik.
3) Alat
permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal: cangkir yang tidak mudah
pecah, sendok botol plastik, ember, waskom, air), balok-balok besar,
kardus-kardus besar, buku bergambar, kertas untuk dicoret-coret, krayon/pensil
berwarna.
3. Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah ;
1)
Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
2)
Mengembangkan keterampilan berbahasa.
3)
Melatih motorik halus dan kasar.
4)
Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna).
5)
Melatih kerjasama mata dan tangan.
6)
Melatih daya imajinansi.
7)
Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
1)
Alat-alat untuk menggambar.
2)
Lilin yang dapat dibentuk
3)
Pasel (puzzel) sederhana.
4)
Manik-manik ukuran besar.
5)
Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
6)
Bola.
4. Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
1) Mengembangkan
kemampuan menyamakan dan membedakan.
2) Mengembangkan
kemampuan berbahasa.
3) Mengembangkan
pengertian tentang berhitung, menambah, mengurangi.
4) Merangsang
daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain pura-pura (sandiwara).
5) Membedakan
benda dengan permukaan.
6) Menumbuhkan
sportivitas.
7) Mengembangkan
kepercayaan diri.
8) Mengembangkan
kreativitas.
9) Mengembangkan
koordinasi motorik (melompat, memanjat, lari, dll).
10) Mengembangkan
kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar.
11) Mengembangkan
sosialisasi atau bergaul dengan anak dan orang diluar rumahnya.
12) Memperkenalkan
pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan, misal : pengertian mengenai terapung
dan tenggelam.
13) Memperkenalkan
suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
1)
Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar,
majalah anak-anak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.
2)
Teman-teman bermain : anak sebaya, orang tua, orang
lain diluar rumah.
5. Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
1.
Alat olah raga.
2.
Alat masak
3.
Alat menghitung
4.
Sepeda roda tiga
5.
Benda berbagai macam ukuran.
6.
Boneka tangan.
7.
Mobil.
8.
Kapal terbang.
9.
Kapal laut dsb
6. Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
1)
Pada anak laki-laki : mekanik.
2)
Pada anak perempuan : dengan peran ibu.
7.
Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh
kelompok)
Karakterisrik
permainnya adalah permainan intelaktual, membaca, seni, mengarang, hobi, video
games, permainan pemecahan masalah.
8. Usia remaja
Jenis
permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.